Banyak perempuan merasa kurang nyaman saat menstruasi karena munculnya keluhan seperti rasa gatal, perih, keputihan berbau, dan ketidakseimbangan di area kewanitaan. Kulit vagina dan vulva idealnya tidak berbau menyengat, tidak terasa gatal, dan tidak mengalami kemerahan. Namun, saat haid, kondisi area tersebut cenderung lebih lembap, terutama karena area tertutup dan lingkungan hangat dan lembap memicu pertumbuhan bakteri dan jamur.
Hal inilah yang sering menyebabkan munculnya iritasi, infeksi, atau ketidaknyamanan saat buang air kecil atau berhubungan seksual. Maka dari itu penting untuk mengetahui cara menghilangkan bau pada miss v agar tetap tampil percaya diri meskipun saat haid.
Kenapa Kebersihan Saat Haid Penting?
Ketika terjadi pertumbuhan jamur atau bakteri tidak terkendali di miss V, kulit bisa menjadi kemerahan atau iritasi, serta menimbulkan rasa nyeri dan ruam.
Menjaga kebersihan area intim selama menstruasi menjadi kunci agar keluhan tersebut tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius.
Risiko Menggunakan Sabun Wewangian untuk Area Kewanitaan
Banyak wanita memilih sabun kewanitaan beraroma atau yang mengandung ekstrak daun sirih demi menjaga kebersihan dan menyamarkan bau. Sayangnya, penggunaan sabun seperti ini justru bisa membunuh bakteri baik (vaginal flora)yang alami mendukung kesehatan miss V, sehingga malah memicu keputihan, iritasi, atau infeksi.
Selain itu, vagina memiliki mekanisme pembersihan diri secara alami dan pH yang cenderung asam. Sabun beraroma dapat mengganggu keseimbangan ini, berisiko menimbulkan iritasi. Saat menstruasi, bau yang muncul adalah hal yang alami karena adanya paduan darah dan cairan vagina, namun bukan berarti kamu harus menggunakan sabun perfumery.
Cukup gunakan air hangat untuk membersihkan bagian luar vagina, atau miliki sabun dengan pH seimbang yang tidak mengandung pewangi, dan hanya digunakan pada area luar.
Tips Praktis Menjaga Kebersihan Miss V Saat Haid
Berikut beberapa kebiasaan sederhana namun efektif agar organ intim tetap terjaga selama menstruasi
- Bersihkan area kewanitaan secara rutin
Setelah buang air kecil atau besar, cuci dari arah depan ke belakang agar bakteri tidak berpindah dari anus ke vagina. Gunakan tisu bersih tanpa aroma bila perlu mengeringkan.
- Waspadai sabun kewanitaan dengan parfum
Pilih sabun tanpa pewangi atau hindari sabun kewanitaan yang mengandung pewangi. Hindari juga praktik douching yang mengganggu pH vagina.
- Kenakan pakaian dalam berbahan menyerap
Bahan seperti katun yang menyerap keringat dan tidak ketat akan membantu menjaga area kewanitaan tetap kering dan nyaman.
- Perhatikan pola makan
Asupan seperti yoghurt, ikan, buah beri, dan produk berbasis kedelai dapat membantu mendukung kesehatan mikroflora di vagina.
- Bersihkan tangan sebelum dan sesudah ganti pembalut
Tindakan sederhana ini penting untuk mencegah masuknya bakteri ke area kewanitaan.
- Ganti pembalut setiap 3-4 jam sekali
Pembalut yang lembab dapat menjadi tempat ideal bagi bakteri berkembang dan memicu bau atau iritasi.
- Gunakan pembalut dengan daya serap tinggi
Pemilihan yang tepat membantu menjaga area tetap kering dan mencegah bau tak sedap saat haid.
- Pertimbangkan pembalut dengan antiseptik alami
Beberapa produk menambahkan bahan alami seperti ekstrak daun sirih. Meski mengandung antiseptik alami, efektivitasnya dalam produk seperti pembalut masih perlu dikaji lebih lanjut.
Cara menghilangkan bau pada miss V saat haid tidak perlu dengan produk beraroma atau sabun khusus yang mengganggu keseimbangan alami. Kebersihan sederhana seperti menggunakan air hangat, ganti pembalut secara teratur, dan memilih bahan yang lembut dan menyerap sudah membantu menjaga kenyamanan sekaligus mencegah iritasi atau infeksi.